Komunikasi Simbolik Dalam Upacara Ritual Hudoq Suku Dayak Bahau Umaq Luhat Desa Kelian Luar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

Penulis

  • Elvis Deventus Geroda Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya
  • Edelweis Puti Prima Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.37826/digicom.v4i1.768

Kata Kunci:

Suku Dayak Bahau Umaq Luhat, Komunikasi Simbol, Makna Simbol Upacara Ritual, Topeng Hudoq

Abstrak

Pentingnya memahami Komunikasi Simbolik dalam upacara ritual Hudoq menjadi upaya bagi masyakrat suku Dayak Bahau Umaq Luhat Desa Kelian Luar dalam melestarikan seni tradisional ritual Hudoq yang ditinggalkan oleh leluhur. Sehingga kemampuan tersebut menjadi hal yang khasna, sekaligus merupakan sikap penghormatan terhadap nilai-nilai kehidupan yang ditinggalkan oleh leluhur. Pada hakikatnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi simbolik yang ada dibalik ritual Hudoq pada suku Dayak Bahau Umaq Luhat Desa Kelian Luar, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Menelisik Komunikasi Simbol tersebut, teridentifikasi keseluruhan makna simbol pada 1). Efektifitas Komunikasi Simbolik Dalam Ritual Hudoq terhadap masyarakat Desa Kelian Luar, karena Ritual Tarian Hudoq memiliki Makna Simbol atas keberhasilan memanen padi, serta adanya rasa takut jika ritual tersebut tidak di jalankan. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan pendekatan Antropologis, dan teori interaksional simbolik yang diperkenalkan oleh Herbert Blumer merupakan turunan dari pemikiran George Herbert Mead dalam ruang lingkup sosiologi,  yang menyatakan bahwa komunikasi berlangsung melalui pertukaran simbol serta pemaknaan simbol-simbol tersebut, dan denganserta menggunakan teknik analisis data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah ; 1). Lahirnya ritual Hudoq merupakan bentuk dari kepercayaan agama sangaji. 2). Fungsi upacara ritual Hudoq adalah bentuk komunikasi terhadap roh para leluhur. 3). Ragam gerak pada penyajiannya, melambangkan bentuk penghormatan, doa pemanjatan pengharapan dan perlindungan kepada leluhur. 4). Kostum penari dari daun pisang dan pinang bermaknakan  keabadaian, keselamatan, kesuburan, dan kesuksesan. 5). Topeng Hudoq merupakan topeng yang disakral dalam upacara ritual Hudoq suku Dayak.

Referensi

Akhmad, N. (2019). Ensiklopedia Keragaman Budaya (Ida & Rini (eds.); 2019th ed.). Alprin. https://books.google.co.id/books?id=wUDYDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=hasil+budaya+bangsa&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj7zoLmzf2BAxUsSmwGHXDOALAQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=hasil budaya bangsa&f=false

Andy Fahrul Ridwa. (2023). PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL DIDESA ATIRAN Local Wisdomof the Dayak Meratus Communityin Traditional Forest Management in A tiran Village. 06 (1), 115–124.

Gobang, P. W. (2022). Jurnal Komunikasi dan Budaya MAKNA SIMBOLIS DAN FUNGSI TARI HUDOQ SUKU DAYAK WEHEA DI PEDALAMAN KALIMANTAN TIMUR THE SYMBOLIC MEANING AND FUNCTION OF THE HUDOQ DANCE OF THE DAYAK WEHEA TRIBE IN THE INTERIOR OF EAST KALIMANTAN Paulus Wilfridus Gobang Jurna. 144.http://journal.unbara.ac.id/index.php/JKB/article/view/1758/1200

Gunawan, A. (2021). Makna Simbolik Musik Daak Maraaq dan Daak Hudoq dalam Upacara Hudoq Bahau di Samarinda Kalimantan Timur. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21 (2), 1131 26. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4462

Humas. (2016). Festival Hudoq Pekayang 2016 Sukses Hentak Mahakam Ulu. Sekretarian Kabinet Republik Indonesia, November, 1. https://setkab.go.id/festival-hudoq-pekayang-2016-sukses-hentak-mahakam-ulu/

Jeddawi, M., & Rahman, A. (2020). Identifikasi Hukum Adat yang Masih Berlaku Dalam Penyelesaian Persoalan Sosial di Desa Kawo Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Konstituen, 2(2), 91. file:///C:/Users/123456/Downloads/2370-Article Text-8796-1-10-20220315.pdf

Restian, A. (2017). PEMBELAJARAN SENI TARI DI INDONESIA DAN MANCANEGARA (A. Restian (ed.)). UMM Press. https://books.google.co.id/books?id=f9DoDwAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&dq=tarian+tradisional&hl=id&source=gbs_navlinks_s

Rodin, R. (2021). Informasi dalam Konteks Sosial Budaya (Shara Nurachma (ed.); 2020th ed.). PT. Raja Grafindo Persada. https://books.google.co.id/books?id=9xYaEAAAQBAJ&pg=PA96&dq=sistem+upacara+keagamaan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi5y7fE3_2BAxVc8TgGHa4DBPwQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=sistem upacara keagamaan&f=false

Setiawan, J., & Anggito, A. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (E. D. Lestari (ed.)). CV Jejak. https://books.google.co.id/books?id=59V8DwAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&dq=Albi+Anggito+dan+Johan+Setiawan+(2018+:+7)+Penelitian+dalam+bahasa+ingggris+disebut+reserch.+Jika+dilihat+dari+susunan+katanya,+terdiri+atas+dua+suku+kata,+yaitu+re+yang+berarti+m

Sugiarto, R. T. (2016). Ensiklopedi Seni Dan Budaya 1: Seni Tari Nusantara.

Wikipedia. (2023). Hudoq. Wikipedia Indonesia, 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Hudoq

Wirawan, I. W. A. (2023). MATURITAS TINDAKAN MODERASI BERAGAMA DALAM TRADISI ADAT MASYARAKAT DAYAN GUNUNG (R. P. M. M. Hidayat, Miskadi, Muhamad Suhardi (ed.)). Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian. https://books.google.co.id/books?id=2PukEAAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&dq=ritual+untuk+memulai+kegiatan+ritual+adat&hl=id&source=gbs_navlinks_s

Yuwono, T. (2021). Hutan Adat Menanti Asa: Kearifan Lokal Masyarakat Adat Luwu Utara dalam Kelola Hutan (Zendy ed.) ; 2019 thed.).UGM PRESS. https://books.google.co.id/books?id=1yEZEAAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0

Unduhan

Diterbitkan

2024-01-31